Copy, cut and paste disabled


top of page
Writer's pictureCegah Stunting

Waspada Cacing: Anak Terlindungi, Indonesia Maju!



Cacing sering kali ditularkan melalui media tanah (soil-transmitted helminth) dan masuk ke dalam tubuh melalui saluran cerna atau kulit. Melalui saluran cerna, bakal cacing masuk melalui tangan yang kotor, lalat, dan makanan yang tidak dicuci bersih atau belum matang. Di dalam tubuh, cacing bersarang dan dapat menyebabkan perlukaan dinding saluran cerna. Hal ini menyebabkan gangguan penyerapan zat gizi dan memungkinkan cacing untuk menyebarkan telurnya melalui peredaran darah4.



Gejala cacingan bervariasi dari ringan sampai berat bergantung pada jumlah cacing yang bersarang. Gejala umumnya meliputi turunnya nafsu makan, gatal-gatal, berat badan turun, badan kurus namun perut membuncit, rewel, batuk berkepanjangan, anemia, konstipasi, serta diare berlendir dan berdarah. Rasa gatal dapat timbul akibat stimulasi dari aktivitas cacing. Enterobius vermicularis (cacing kremi) betina aktif bertelur di area dubur saat malam hari. Necator americanus (cacing tambang) dapat masuk melalui kulit, melalui peredaran darah, larvanya dapat menyebar ke paru-paru dan menyebabkan batuk4. Sebaiknya, gatal akibat cacingan tidak digaruk dan jika tidak sengaja tergaruk segera cuci tangan dengan sabun.

Karena bergantung jumlah parasit yang bersarang, cacingan sering kali mengakibatkan penyakit kronis sampai terdeteksi. Hal ini berdampak pada perburukan penyerapan zat gizi terlepas dari asupannya. Akibatnya, dapat terjadi penurunan kecerdasan dan produktivitas penderitanya3. Cacingan didiagnosis dengan adanya telur dan atau cacing pada tinja pasien4.



Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) merupakan langkah yang efektif dalam pencegahan cacingan3. Dalam hal ini, cuci tangan pakai sabun di tujuh waktu penting, potong kuku, jaga kebersihan sumber air dan jamban, simpan makanan di tempat yang bersih, dan kenakan alas kaki. Makan makanan yang tinggi vitamin A dan beta karoten seperti telur, produk susu, bayam, wortel, dan mangga baik untuk mendukung imunitas tubuh7,9. Obat cacing dapat dikonsumsi sejak anak menginjak usia 2 tahun dengan konsultasi dokter2. Jika ada gejala, segera konsultasikan ke fasilitas layanan kesehatan.

Pencegahan ini perlu dibiasakan mengingat mudahnya kasus reinfeksi cacing. Di mana telur cacing berukuran sangat kecil dan dapat bertahan di tanah sampai beberapa tahun. Bayangkan, jika ada seekor cacing gelang betina yang masuk ke dalam tubuh, ia dapat menghasilkan sekitar 100.000-200.000 telur per hari!4. Jika sampai terinfeksi, cacing harus dibasmi tuntas dari tubuh.


Terdapat beberapa jenis obat cacing yang dijual bebas8:

● Pirantel Pamoat

Obat cacing ini efektif untuk pengobatan infeksi Necator americanus dan Ancylostoma duodenale (cacing tambang), Ascaris lumbricoides (cacing gelang), dan Enterobius vermicularis (cacing kremi) dengan melumpuhkan cacing. Sebaiknya dihindari wanita hamil trisemester I dan wanita menyusui. Piraentel Pamoat tersedia dalam bentuk tablet 125mg dan 250mg serta suspensi oral125mg/5mL dan 250mg/5mL. Efek samping yang ditimbulkan biasanya sakit kepala ringan, bergantung jumlah yang dikonsumsi.

● Mebendazole

Mebendazole merupakan obat cacing yang bekerja luas, dapat mengobati infeksi Necator americanus dan Ancylostoma duodenale (cacing tambang), Ascaris lumbricoides (cacing gelang), Enterobius vermicularis (cacing kremi), dan Trichuris trichiura (cacing cambuk). Mebendazole tersedia dalam bentuk tablet 100mg dan 500mg serta sirup 100mg/5mL.

● Albendazole

Albendazole dapat digunakan untuk infeksi cacing pita seperti Taenia saginata dan Taenia solium dengan sediaan tablet 400mg atau suspensi oral 200mg/5mL. Sebaiknya, Albendazole dikonsumsi pada malam hari.

Jika ada dosis yang terlewat, konsumsi segera. Biasanya, obat cacing dikonsumsi 1-2 kali setahun sebagai pencegahan pada daerah dengan angka kejadian sedang-tinggi4


Kelak, anak akan tumbuh menjadi generasi penerus bangsa. Banyak perubahan yang harus orang tua adopsi dan ajarkan kepada anak dalam masa pandemi. Jangan sampai perhatian terhadap salah satu neglected tropical diseases ini kendur. Selalu lindungi anak dari infeksi, kekerasan, dan perilaku berbahaya dengan pola asuh, pola makan, dan sanitasi yang tepat agar anak dapat tumbuh optimal. Anak Terlindungi, Indonesia Maju!


References:

  1. Badan Peneilitian dan Pengembangan Kesehatan Kemenkes RI. 2018. Hasil Utama Riskesdas 2018. https://kesmas.kemkes.go.id/assets/upload/dir_519d41d8cd98f00/files/Hasil-riskesdas-2018_1274.pdf, diakses pada 8 Juli 2021.

  2. Ikatan Dokter Anak Indonesia. 2 Maret 2017. Kapan Balita Perlu Minum Obat Cacing? https://www.idai.or.id/artikel/klinik/pengasuhan-anak/kapan-balita-perlu-minum-obat-cacing, diakses 8 Juli 2021.

  3. Kamila, Margawati, dan Nuryanto. 2018. Hubungan Kecacingan dengan Status Gizi dan Prestasi Belajar pada Anak Sekolah Dasar Kelas IV dan V di Kelurahan Bandarharjo Semarang dalam Journal of Nutrition College Volume 7 Nomor 2 (halaman 77-83). Semarang: Universitas Diponegoro. https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jnc/article/view/20826, diakses 9 Juli 2021.

  4. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Permenkes No. 15 Tahun 2017 tentang Penanggulangan Cacingan. https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://hukor.kemkes.go.id/uploads/produk_hukum/PMK_No._15_ttg_Penanggulangan_Cacingan_.pdf&ved=2ahUKEwitvKrr99PxAhWSheYKHXuXDUYQFjAAegQIAxAC&usg=AOvVaw0cUhckI3QwTz_19ANl5ISx, diakses 8 Juli 2021.

  5. Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia. 23 Juni 2020. Angka Kekerasan Terhadap Anak Tinggi di Masa Pandemi, Kemen PPPA Sosialisasikan Protokol Perlindungan Anak. https://www.kemenpppa.go.id/index.php/page/read/29/2738/angka-kekerasan-terhadap-anak-tinggi-di-masa-pandemi-kemen-pppa-sosialisasikan-protokol-perlindungan-anak, diakses 9 Juli 2021.

  6. Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia. 6 Juli 2021. Pedoman Hari Anak Nasional 2021.https://www.kemenpppa.go.id/index.php/page/read/41/3270/pedoman-hari-anak-nasional-2021, diakses 8 Juli 2021.

  7. National Health Service. 3 Agustus 2020. Vitamin A. https://www.nhs.uk/conditions/vitamins-and-minerals/vitamin-a/, diakses 9 Juli 2021.

  8. Pusat Informasi Obat Nasional. Infeksi Cacing. Jakarta, Indonesia: Badan Pengawas Obat dan Makanan Nasional. http://pionas.pom.go.id/ioni/bab-5-infeksi/56-infeksi-cacing, diakses 12 Juli 2021.

  9. UNICEF Indonesia. Perlindungan Anak. https://www.unicef.org/indonesia/media/5651/file/Perlindungan%20Anak%20di%20Indonesia.pdf, diakses pada 9 Juli 2021.


Created by:

Maria Varani Setyadi - Ambassador of Public Health for District 3 AMSA-Indonesia 2020/2021

Reviewed by:

dr. Lea S, M.Sc, Sp.A - Sahabat Menyusui

Designed by:

dr. Dhiya Khoirunnisa

Comments


bottom of page