Copy, cut and paste disabled


top of page

Ayo Cegah Kanker Serviks dengan Mengenal Risiko Risikonya

Writer's picture: Dhiya KhoirunnisaDhiya Khoirunnisa


Berdasarkan data Globocan Indonesia tahun  2022, kanker serviks merupakan kanker ke-3 tersering di seluruh Indonesia dan kanker ke-2 tersering pada wanita setelah kanker payudara. Sedangkan pada data Global, kanker serviks merupakan kanker ke-8 tersering di seluruh dunia (1). Berdasarkan data NIH, angka kematian karena kanker serviks berdasarkan data global adalah 2.2 per 100,000 wanita setiap tahunnya dan angka harapan hidup sebanyak 67.4% (2). 


Kanker serviks atau kanker mulut rahim adalah suatu kondisi dimana terbentuknya tumor ganas pada mulut rahim. Salah satu penyebab dari kanker serviks adalah infeksi HPV yang terjadi secara terus menerus (persistent infection). (3)


Gambar 1. Kanker serviks
Gambar 1. Kanker serviks

Mekanisme 

Infeksi HPV yang terjadi bertahun tahun dapat mencetus perubahan sel normal serviks menjadi sel pre-kanker bernama CIN (Cervical Intraepitel Neoplasia). Infeksi yang berkelanjutan ditambah dengan paparan hormon estrogen/progesteron yang tidak normal  dalam tubuh membuat sel pre-kanker ini terus tumbuh secara tidak normal dan berubah menjadi sel kanker. Sel kanker yang terus membelah akan membentuk massa (tumor) yang dapat menyebar ke seluruh tubuh dan merusak fungsi tubuh (ganas).


Gambar 2. Proses terjadinya kanker serviks
Gambar 2. Proses terjadinya kanker serviks

image source: DOI:10.2478/afmnai-2018-0001


Faktor Risiko HPV & Kanker Serviks

HPV sendiri merupakan suatu infeksi menular seksual yang juga dapat transmisi melalui skin-to-skin contact dan sex oral. Seseorang dapat berisiko tinggi terkena HPV ketika aktif secara seksual terutama aktif sejak berusia muda (<18 tahun) atau sering berganti ganti pasangan. Jenis HPV 16 dan HPV 18 adalah tipe yang sering menjadi penyebab 70% kasus kanker rahim (3). Selain kanker rahim, HPV juga bisa menyebabkan jenis kanker lain seperti kanker anus, kanker tenggorokan, kanker penis, kanker vagina dan kanker vulva (4).


Risiko lain terjadinya kanker serviks selain infeksi HPV yang berulang adalah paparan hormon estrogen/progesteron. Walaupun  mekanisme tidak diketahui secara detail, namun hormon ini dinilai memiliki peran dalam perkembangan sel kanker serviks. Penggunaan kontrasepsi hormonal menjadi salah satu faktor faktor yang menyebabkan ketidak seimbangan hormon tersebut (5).




Gejala dan komplikasi

Pada stadium awal, kanker serviks seringkali tidak menimbulkan gejala. Berikutnya, akan muncul gejala seperti nyeri saat berhubungan dan pendarahan setelah berhubungan. Gejala lainnya yaitu pendarahan diluar menstruasi, discharge/ keputihan. (6)


Jika sudah metastasis dapat menimbulkan gejala lainnya contohnya sesak nafas sampai gagal nafas (metastasis ke paru), nyeri sampai patah tulang (metastase ke tulang), dll. Angka harapan hidup pada pasien dengan kanker serviks juga bervariasi tergantung lokasi metastasis; 9 bulan ketika sudah metastase pada paru, 7 bulan ketika sudah metastase pada liver, 6 bulan ketika sudah metastase pada otak, 8 bulan ketika sudah metastase pada tulang. (6)


Pencegahan

  1. Hindari hubungan seksual yang berisiko

    Tidak berganti ganti pasangan, menggunakan kondom saat berhubungan dan berhubungan diatas usia 18 tahun

  2. Gaya hidup sehat 

Olahraga teratur dan gizi seimbang untuk menjaga berat badan

  1. Vaksinasi HPV

Vaksinasi HPV sudah direkomendasikan untuk anak perempuan berusia 9-25 tahun (7)

  1. Skrining HPV

    Ada beberapa program skrining HPV salah satunya pap smear yang disarankan untuk wanita yang sudah aktif secara seksual. Untuk pemeriksaan terbaru yaitu pemeriksaan DNA HPV.


Referensi:

  1. The International Agency for Research on Cancer (IARC) (no date) Global cancer observatory, Global Cancer Observatory. Available at: https://gco.iarc.who.int/media/globocan/factsheets/populations/900-world-fact-sheet.pdf (Accessed: 05 February 2025). 

  2. Cancer of the cervix uteri - cancer stat facts (no date) SEER. Available at: https://seer.cancer.gov/statfacts/html/cervix.html (Accessed: 05 February 2025). 

  3. ‘Cervical Cancer Causes, Risk Factors, and Prevention’ (no date) in NCBI. Available at: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK65901/ (Accessed: 05 February 2025).

  4. HPV and cancer (no date) NCI. Available at: https://www.cancer.gov/about-cancer/causes-prevention/risk/infectious-agents/hpv-and-cancer (Accessed: 05 February 2025).

  5. Chung, S.-H., Franceschi, S. and Lambert, P.F. (2010) ‘Estrogen and ERΑ: Culprits in cervical cancer?’, Trends in Endocrinology &amp; Metabolism, 21(8), pp. 504–511. doi:10.1016/j.tem.2010.03.005.

  6. Fowler, J. (no date) in Cervical Cancer. StatPearls Publishing. Available at: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK431093/ (Accessed: 05 February 2025).

  7. Vaksin HPV, Mencegah Kanker Leher Rahim Demi mewujudkan Generasi Sehat (2024) Selamat Datang di Website Ayo Sehat - Kementerian Kesehatan RI. Available at: https://ayosehat.kemkes.go.id/apa-itu-vaksin-hpv (Accessed: 05 February 2025).

Comentários


bottom of page